Mengatasi hasil sablon tidak baik?


Mengatasi hasil sablon tidak baik? – Bagaimana jika hasil sablon tidak baik? judul diatas saya ambil dari beberapa pertanyaan yang sering disampaikan oleh pembaca blog saya ini dan rata-rata masih belum memulai usaha dibidang sablon kaos manual. Tulisan ini sengaja saya buat untuk menjelaskan alasan saya kenapa saya tidak menjawab pertanyaan anda dan sebagai permintaan maaf saya karena tidak menjawab pertanyaan anda.


Bagaimana jika hasil sablon tidak baik? biasanya adalah pertanyaan ketiga dari teman-teman yang ditanyakan setelah mengajukan 2 pertanyaan sebelumnya yaitu :
Apa saja yang harus dipersiapkan jika kita mau menyablon (buka usaha)
Jika semua peralatan utama dan pendukung siap urutan proses menyablonnya bagaimana?
Saya coba mengumpamakan dengan pertanyaan berikut ini, semoga anda yang pernah bertanya demikian bisa memahami?

Kalau mau bikin telur dadar apa yang harus dipersiapkan? Secara umum harus ada penggorengan, kompor, minyak, telur yang mau digoreng, alat masak yang dibutuhkan, bumbu2 dan peralatan penunjang lainnya seperti tirisan minyak dan piring.

candaan ketika sablon hasilnya tidak baik.

Setelah semua ada dan siap lalu urutan pembuatan telur dadar itu bagaimana? Terlepas dari masalah kebiasaan masing-masing , kalau menurut saya membuat telur dadar itu urutannya adalah telur dipecah, dituang dalam mangkok, dimasukan bumbu dan dikocok sampai berbuih, panaskan minyak, tuang ke penggorengan dan goreng hingga harum dan matang lalu angkat dan sajikan.

Bagaimana jika ternyata hasilnya tidak enak? duuerrrrrrr darimana tahu kalau tidak enak kalau telurnya belum dibuat brooooo, ini sama dengan pertanyaan anda bagaimana jika saya sudah jalankan semua prosedur standart seperti umumnya penyablon lakukan namun hasilnya tetap tidak baik? Susah sekali jawabnya dan susah uga menjelaskan bahwa anda jangan berandai-andai dalam hal ini.

Yang paling penting jika anda serius dan punya motivasi kuat untuk ikut meramaikan usaha dibidang sablon kaos manual ini, segeralah mulai. Jangan malu bertanya, namun bertanyalah dengan kasus yang jelas dan riil jangan seperti “telur dadar” tadi.